Sesungguhnya Allah Bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu Hai Ahlul Bait dan Membersihkan kamu Sebersih - bersihnya



Ya Allah , karuniakan padaku kalbu pecinta, kalbu yang dipenuhi kecintaan pada-Mu, dan semoga rahmah-Mu selalu turun atas kalbuku, Karuniakan padaku suatu kalbu yang tenggelam dalam kerinduan pada-Mu agar aku terlupa akan hiruk-pikuk Hari Pembalasan.






اللسلام علليكم ورحمة الله وبر كا ته

Hamdan li Robbin Khosshona bi Muhammadin
Wa anqodznaa bi dzulmatiljahli waddayaajiri
Alhamdulillahilladzii hadaanaa bi ‘abdihilmukhtaari man da’aanaa ilaihi bil idzni waqod

naadaanaa labbaika yaa man dallanaa wa hadaanaa
Shollallahu wa sallama wa baarok’alaih

Limpahan puji kehadhirat Allah SWT, yang memuliakan kita dengan undangan agung,

berkumpul dalam bangunan yang paling agung, dari segenap yang dibangun dibumi Allah,

yaitu bait min buyuutillah (rumah dari rumahnya Allah SWT).











Minggu, 31 Mei 2009

Cerita Karomah Habib Munzir Al Musawwa


CERITA KAROMAH HABIB MUNZIR

Cerita dari jamaah Majelis Rasulullah tentang Karomah Habib Munzir Al Musawwa

Artikel dibawah ini awalnya, dari web pembaca blog saya. Kemudian si pemilik web, mas yogo saptono memberikan sumber aslinya dari milist MajelisRasulullah majelisrasulullah@yahoogroups.com. Artikel dibawah ini merupakan postingan dalam milist tersebut yang dikirim oleh pemudasuci@yahoo.com. Beberapa bagian saya potong untuk mempermudah pembacaan. Selanjutnya tulisan dibawah ini merupakan isi postingan dimilist tersebut.

Ketika ada orang yg iseng bertanya padanya : wahai habib, bukankah Rasul saw juga punya rumah walau sederhana??, beliau tertegun dan menangis, beliau berkata : iya betul, tapikan Rasul saw juga tidak beli tanah, beliau diberi tanah oleh kaum anshar, lalu bersama sama membangun rumah.., saya takut dipertanyakan Allah kalau ada orang muslim yg masih berumahkan koran di pinggir jalan dan di gusur gusur, sedangkan bumi menyaksikan saya tenang tenang dirumah saya..

pernah ada seorang wali besar di Tarim, guru dari Guru Mulia Almusnid alhabib Umar bin Hafidh, namanya Hb Abdulqadir Almasyhur, ketika hb munzir datang menjumpainya, maka habib itu yg sudah tua renta langsung menangis.. dan berkata : WAHAI MUHAMMAD…! (saw), maka Hb Munzir berkata : saya Munzir, nama saya bukan Muhammad.., maka habib itu berkata : ENGKAU MUHAMMAD SAW..!, ENGKAU MUHAMMAD.. SAW!, maka hb Munzir diam… lalu ketika ALhabib Umar bin Hafidh datang maka segera alhabib Abdulqadir almasyhur berkata : wahai umar, inilah Maula Jawa (Tuan Penguasa Pulau Jawa), maka Alhabib Umar bin Hafidh hanya senyam senyum.. (kalo ga percaya boleh tanya pada alumni pertama DM)

lihat kemanapun beliau pergi pasti disambut tangis ummat dan cinta, bahkan sampai ke pedalaman irian, ongkos sendiri, masuk ke daerah yg sudah ratusan tahun belum dijamah para da’i, ratusan orang yg sudah masuk islam ditangannya, banyak orang bermimpi Rasul saw selalu hadir di majelisnya,

bahkan ada orang wanita dari australia yg selalu mimpi Rasul saw, ia sudah bai’at dengan banyak thariqah, dan 10 tahun ia tak lagi bisa melihat Rasul saw entah kenapa, namun ketika ia hadir di Majelis Hb Munzir di masjid almunawar, ia bisa melihat lagi Rasulullah saw..

maka berkata orang itu, sungguh habib yg satu ini adalah syeikh Futuh ku, dia membuka hijabku tanpa ia mengenalku, dia benar benar dicintai oleh Rasul saw, kabar itu disampaikan pada hb munzir, dan beliau hanya menunduk malu..

beliau itu masyhur dalam dakwah syariah, namun mastur (menyembunyikan diri) dalam keluasan haqiqah dan makrifahnya. .

bukan orang yg sembarangan mengobral mimpi dan perjumpaan gaibnya ke khalayak umum

ketika orang ramai minta agar Hb Umar maulakhela didoakan karena sakit, maka beliau tenagn tenang saja, dan berkata : Hb Nofel bin Jindan yg akan wafat, dan Hb Umar Maulakhela masih panjang usianya.. benar saja, keesokan harinya Hb Nofel bin Jindan wafat, dan Hb Umar maulakhela sembuh dan keluar dari opname.., itu beberapa tahun yg lalu..

ketika Hb Anis Alhabsyi solo sakit keras dan dalam keadaan kritis, orang orang mendesak hb munzir untuk menyambangi dan mendoakan Hb Anis, maka beliau berkata pd orang orang dekatnya, hb anis akan sembuh dan keluar dari opname, Insya Allah kira kira masih sebulan lagi usia beliau,..

betul saja, Hb Anis sembuh, dan sebulan kemudian wafat..

ketika gunung papandayan bergolak dan sudah dinaikkan posisinya dari siaga 1 menjadi “awas”, maka Hb Munzir dg santai berangkat kesana, sampai ke ujung kawah, berdoa, dan melemparkan jubahnya ke kawah, kawah itu reda hingga kini dan kejadian itu adalah 7 tahun yg lalu (VCD nya disimpan di markas dan dilarang disebarkan)

demikian pula ketika beliau masuk ke wilayah Beji Depok, yg terkenal dg sihir dan dukun dukun jahatnya., maka selesai acara hb munzir malam itu, keesokan harinya seorang dukun mendatangi panitya, ia berkata : saya ingin jumpa dg tuan guru yg semalam buat maulid disini..!, semua masyarakat kaget, karena dia dukun jahat dan tak pernah shalat dan tak mau dekat dg ulama dan sangat ditakuti, ketika ditanya kenapa??, ia berkata : saya mempunyai 4 Jin khodam, semalam mereka lenyap., lalu subuh tadi saya lihat mereka (Jin jin khodam itu) sudah pakai baju putih dan sorban, dan sudah masuk islam, ketika kutanya kenapa kalian masuk islam, dan jadi begini??, maka jin jin ku berkata : apakah juragan tidak tahu?, semalam ada Kanjeng Rasulullah saw hadir di acara Hb Munzir, kami masuk islam..!

kejadian serupa di Beji Depok seorang dukun yg mempunyai dua ekor macan jadi jadian yg menjaga rumahnya, malam itu Macan jejadiannya hilang, ia mencarinya, ia menemukan kedua macan jadi2an itu sedang duduk bersimpuh didepan pintu masjid mendengarkan ceramah hb munzir..

demikian pula ketika berapa muridnya berangkat ke Kuningan Cirebon, daerah yg terkenal ahli santet dan jago jago sihirnya, maka hb munzir menepuk bahu muridnya dan berkata : MA’ANNABIY.. !, berangkatlah, Rasul saw bersama kalian..

maka saat mereka membaca maulid, tiba tiba terjadi angin ribut yg mengguncang rumah itu dg dahsyat, lalu mereka mnta kepada Allah perlindungan, dan teringat hb munzir dalam hatinya, tiba tiba angin ribut reda, dan mereka semua mencium minyak wangi hb munzir yg seakan lewat dihadapan mereka, dan terdengarlah ledakan bola bola api diluar rumah yg tak bisa masuk kerumah itu..

ketika mereka pulang mereka cerita pd hb munzir, beliau hanya senyum dan menunduk malu..

demikian pula pedande pndande Bali, ketika Hb Munzir kunjung ke Bali, maka berkata muslimin disana, habib, semua hotel penuh, kami tempatkan hb ditempat yg dekat dengan kediaman Raja Leak (raja dukun leak) di Bali, maka hb munzir senyum senyum saja, keesokan harinya Raja Leak itu berkata : saya mencium wangi Raja dari pulau Jawa ada disekitar sini semalam..

maaf kalo gue ceplas ceplos, cuma gue lebih senang guru yg mengajar syariah namun tawadhu, tidak sesohor, sebagaimana Rasul saw yg hakikatnya sangat berkuasa di alam, namun membiarkan musuh musuhnya mencaci dan menghinanya, beliau tidak membuat mereka terpendam dibumi atau ditindih gunung, bahkan mendoakan mereka,

demikian pula ketika hb munzir dicaci maki dg sebutan Munzir ghulam ahmad..!, karena ia tidak mau ikut demo anti ahmadiyah, beliau tetap senyum dan bersabar, beliau memilih jalan damai dan membenahi ummat dg kedamaian daripada kekerasan, dan beliau sudah memaafkan pencaci itu sebelum orang itu minta maaf padanya, bahkan menginstruksikan agar jamaahnya jangan ada yg mengganggu pencaci itu,
kemarin beberapa minggu yg lalu di acara almakmur tebet hb munzir malah duduk berdampingan dg si pencaci itu, ia tetap ramah dan sesekali bercanda dg Da’i yg mencacinya sebagai murtad dan pengikut ahmadiyah..

Sumber Mailing list Majelis Rasulullah pemudasuci@yahoo.co

Kamis, 28 Mei 2009

Pusara Sayyidina Husain RadliyaLahu 'anH




Pusara Sayyidina Husain RadhyaLlahu 'Anh wa 'alaiHishalaatu wasalaam
Semoga kita selalu mendapat berkahnya, berkah ayah bundanya dan Datuknya...amin

Rabu, 27 Mei 2009

Foto Khotmil Qur'an2








Senin, 25 Mei 2009

Foto Khataman Qur'an 1





Kamis, 21 Mei 2009

Foto Habib Mustafa Abdullah Alaydrus





Selasa, 19 Mei 2009

foto Habaib
















Manaqip Al-Habib Ali Bin Abdurahman Al-Habsyi


Manaqip Al-Habib Ali Bin Abdurahman Al-Habsyi

Silsilahnya adalah Habib Ali bin Abdurahman bin Abdullah bin Muhammad bin Husein bin Abdurahman bin Husein bin Abdurahman bin Hadi bin Ahmad ( Shohib Syi’ib ) Al-Habsyi. Beliau dilahirkan di Kwitang pada hari Minggu tanggal 20 Jumadil Akhir 1286 Hijriyyah bertepatan dengan tanggal 20 April 1870 M. Ayahnya, Habib Abdurahman Alhabsyi kelahiran Semarang kemudian pindah ke Jakarta dan menikah dengan Hajjah Salmah seorang puteri Betawi Asli yang berasal dari Jatinegara. Habib Abdurahman Alhabsyi wafat di Jakarta pada tahun 1296 H dan dikuburkan di Cikini, sedangkan Hajjah Salmah wafat tanggal 2 Rajab 1351 Hijriyyah, dikuburkan di Tanah Abang .

Setelah Habib Ali berumur 10 tahun ayahnya meninggal dunia, tidak lama kemudian Habib Ali dikirim belajar ke Hadramaut sesuai wasiat ayahandanya, Guru-gurunya di Hadramaut adalah :

1.Habib Ali bin Muhammad Alhabsyi

2.Habib Ahman bin Hasan Al-Atthas

3.Habib Hasan bin Ahmad Alaydrus

4.Habib Zein bin Alwi Ba’bud

5.Syekh Hasan bin Awadh bin Mukhaddam

Selain itu Habib Ali menghadiri majelis ilmu Al-Habib Abdurahman bin Muhammad Al-Masyhur mufti Al-Diyar Al-Hadramiyah, Al-Habib Umar bin Idrus bin Alwi Alaydrus serta Al-Habib Alwi bin Abdurahman Al-Masyhur. Pada tahun 1300 Hijriyah Habib Ali menghadiri majelis Maulid yang diselenggarakan oleh Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsyi. Pada saat itu hadir pula Al-Habib Al-Quthub Ahmad bin Muhammad Al-Muhdhor beserta anak-anaknya.

Pada tahun 1303 Hijriyah, Habib Ali Pulang ke tanah air setelah bermukim selama 6 tahun. Ketika berada di Indonesia, umur beliau 16 tahun dan melanjutkan belajar kepada :

1.Habib Usman bin Abdullah bin Yahya

2.K.H.Abdul Hamid, Jatinegara

3.K.H.Mujtaba bin Ahmad, Jatinegara

4.Habib Muhammad bin Alwi Al-Shulaibiyah Alaydrus

5.Habib Salim bin Abdurahman Al-Jufri

6.Habib Husin bin Muchsin Al-Atthas

7.Habib Abdullah bin Muchsin Al-Atthas, Bogor

8.Habib Ahmad bin Abdullah bin Thalib Al-Atthas, Pekalongan

9.Habib Muhammad bin Ahmad Al-Muhdhor, Bondowoso

10.Habib Muhammad bin Idrus Al-Habsyi

11.Habib Ahmad bin Muchsin Al-Hadar, Bangil

Setelah usia mencapai 20 tahun Habib Ali menikah dengan Hababah Aisyah keluarga Al-Saqqaf dari Banjarmasin. Pada tahun 1311 Hijriyah, Habib Ali Berangkat Ke Mekah untuk menunaikan ibadah Haji serta menuntut ilmu kepada :

1.Syech Muhammad Said Babshil

2.Habib Umar bin Muhammad Syatha’

3.Musyayikh Umar bin Abi Bakar Bajunaid

4.Habib Abdullah bin Muhammad Sholih Al-Zawawi

5.Syekh Umar Hamdan Al-Mghribi

Di Kota Madinah Al-Munawwaroh beliau belajar kepada : Habib Ali bin Ali Alhabsyi, Habib Abdullah Jamalullail ( Syekh Al-Asaadah ) dan Syekh Sulaiman bin Muhammad Al-Azab, anak dari pengarang kitab Maulid Azab.

Harumnya nama Habib Ali menjadi pembicaraan ramai. Kemasyhuran habib Ali tersebut sampai dibuatkan syair oleh beberapa pujangga di antaranya : Habib Muhamnmad Al-Muhdor, Sayyid Ahmad Assaqaf, Syekh Fadhil Irfan, Soleh bin Ali Al-Hamid, Toha bin Abu Bakar Assaqaf dan Syekh Yusuf bin Ismail Al-Nabhani pun memasukkan nama Habib Ali dalam kitabnya yang bernama Jami’ Karamat Al-Auliya juz 2 halaman 362. Habib Ali bin Abdurahman Alhabsyi wafat tanggal 23 Oktober 1968, dimakamkan di Masjid Arriyadh yang dipimpinnya sejak ia masih muda, ribuan orang berbondong-bondong melakukan takziah ke kediamannya di Kwitang, Jakarta Pusat, yang sekaligus menjadi majelis ta’lim tempat ia mengajar.

Sumber dari Buku Menelusuri Silisilah Suci Bani Alawi–Idrus Alwi Almasyhur

Rasulullah SAW dan Pengemis Yahudi Buta

Rasulullah SAW dan Pengemis Yahudi Buta

Di sudut pasar Madinah Al-Munawarah seorang pengemis Yahudi buta hari demi hari apabila ada orang yang mendekatinya ia selalu berkata "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad, dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya". Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun Rasulullah SAW menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu walaupun pengemis itu selalu berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW melakukannya hingga menjelang Beliau SAW wafat. Setelah kewafatan Rasulullah tidak ada lagi orang yang membawakan makanan setiap pagi kepada pengemis Yahudi buta itu.

Suatu hari Abubakar r.a berkunjung ke rumah anaknya Aisyah r.ha. Beliau bertanya kepada anaknya, "Anakku adakah sunnah kekasihku yang belum aku kerjakan", Aisyah r.ha menjawab pertanyaan ayahnya, "Wahai ayah engkau adalah seorang ahli sunnah hampir tidak ada satu sunnah pun yang belum ayah lakukan kecuali satu sunnah saja". "Apakah Itu?", tanya Abubakar r.a. Setiap pagi Rasulullah SAW selalu pergi ke ujung pasar dengan membawakan makanan untuk seorang pengemis Yahudi buta yang berada di sana", kata Aisyah r.ha.

Keesokan harinya Abubakar r.a. pergi ke pasar dengan membawa makanan untuk diberikannya kepada pengemis itu. Abubakar r.a mendatangi pengemis itu dan memberikan makanan itu kepadanya. Ketika Abubakar r.a. mulai menyuapinya, si pengemis marah sambil berteriak, "Siapakah kamu ?". Abubakar r.a menjawab, "Aku orang yang biasa". "Bukan !, Engkau bukan orang yang biasa mendatangiku", jawab si pengemis buta itu. Apabila ia datang kepadaku tidak susah tangan ini memegang dan tidak susah mulut ini mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan tersebut dengan mulutnya setelah itu ia berikan pada ku dengan mulutnya sendiri", pengemis itu melanjutkan perkataannya.

Abubakar r.a. tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa datang padamu, aku adalah salah seorang dari sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW”. Setelah pengemis itu mendengar cerita Abubakar r.a. ia pun menangis dan kemudian berkata, “Benarkah demikian?, selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah memarahiku sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia....”. Pengemis Yahudi buta tersebut akhirnya bersyahadat dihadapan Abubakar r.a.

Senin, 18 Mei 2009

Allah Menyayangi Orang Yang Pemaaf

Allah Menyayangi Orang Yang Pemaaf



قال رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا سَمْحًا إِذَا بَاعَ وَإِذَا اشْتَرَى وَإِذَا اقْتَضَى

(صحيح البخاري)

Sabda Rasulullah saw :
“Allah menyayangi orang yg pemaaf dalam jual dan beli, dan pemaaf pada hutang piutangnya” (Shahih Bukhari)




Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Limpahan Puji Kehadirat Allah Swt Yang Maha Luhur, Maha Menerangi jiwa hamba – hambaNya dengan keluhuran, dan tiadalah yang lebih indah sepanjang kehidupan melebihi iman, melebihi kehadirat untuk dekat kepada Allah, tidak ada kemuliaan dari semua kehidupan yang pernah hidup dari keturunan Adam as Mulai Nabiyullah Adam alaihis salam wa Sayyidatuna Hawa alaiha salam sampai manusia yang terakhir hidup di muka bumi, tidak ada kehidupan yang lebih mulia dari kehidupan para pecinta Allah. Orang – orang yang ingin dekat kepada Allah, orang yang ingin mencapai kesuksesan hakekat dari segenap kesuksesan, puncak dan akhir dari semua karir, jabatan – jabatan tertinggi dari semua jabatan yaitu kedekatan kepada Allah di istana – istana kemewahan yang abadi.

Sehingga mereka yang jiwanya dipenuhi dengan asyik dan rindu kepada Allah, dan itulah seindah – indah jiwa. Mereka tidak lagi terfikirkan pedihnya neraka dan tidak lagi terfikirkan indahnya surga. Tapi yang mereka dambakan adalah dekat dan dicintai Allah. Itulah yang mereka inginkan. Maka kita bertanya, kenapa Sang Nabi saw selalu meminta surga dan minta jauh dari neraka, apakah Sang Nabi saw masih menginginkan surga dan masih risau pada neraka? Bukan itu maksudnya, tapi mereka para shiddiqin dan muqarrabin mengetahui bahwa surga adalah tempat orang – orang yang dicintai Allah dan neraka adalah tempat orang – orang yang dimurkai Allah. Maka mereka meminta surga, karena surga adalah tempat orang – orang yang dicintai Allah.

Allah Swt telah menjamu kita di malam ini dengan mengumpulkan para malaikat yang menyaksikan setiap kehadiran tamu – tamu Allah di masjid – masjid atau orang yang duduk karena untuk beribadah kepada Allah. Sehingga sabda Rasul saw “malaikat laa tazaal yusholli ala ahadikum” (Shahih Bukhari) tiada henti – hentinya malaikat bershalawat dan mendoakan kepada kalian ketika diantara kalian masih duduk didalam masjid dalam keadaan suci atau masih duduk ditempat ia shalat atau ibadah maka malaikat itu terus mendoakannya dengan doa “allahumma shalli a’laihi allahummarhamhu” wahai Allah limpahkan baginya shalawat dan kemuliaan, wahai Allah sayangilah ia. Terus malaikat mendoakan dengan doa itu sepanjang kita masih duduk di majelis ini, didalam istana keridhaan Allah (Masjid), di muka bumi. Betapa Allah memanjakan dan memuliakan kita, betapa indahnya cinta Allah kepada kitas sehingga dikerahkanlah para malaikat untuk mendoakan orang – orang yang ingin dekat kepada-Nya, yang datang bertamu kepada istana keridhaan-Nya, ke masjid – masjid atau ke mushalla atau ke tempat ia ibadah walau hanya sajadahnya sendiri, selama ia masih duduk di tempat itu, malaikat terus dan dan terus – menerus mendoakannya.

Sampailah kita pada hadits mulia di malam ini, riwayat Shahih Bukhari “rahimallahu rajulan samhan idzaa baa’a wa izaa isytaraa wa izaaqtadhaa” kasih sayang Allah selalu berlimpah kepada seseorang yang apabila ia membeli dan menjual (dalam jual belinya) selalu senang memaafkan, memudahkan dan pempermudah. Kalau ia membeli, tidak terlalu sangat banyak menawar, kalau ia menjual tidak terlalu banyak mengambil untung dan tidak menipu pembelinya. “..wa izaaqtadha” dan ketika mereka saling melunasi hutang piutang. Ketika mereka mempunyai hutang kepada orang lain dengan sifat baiknya, ia datangi orang yang ia pinjam uangnya dan ia kembalikan dengan baik , dengan sopan dan dengan mulia. Atau sebaliknya jika ia orang lain berhutang padanya maka ia meminta atau menagihnya dengan sopan dan baik. Orang – orang yang seperti ini dicintai oleh Allah, disayangi Allah. Allah berfirman “wailullilmuthaffifiin; alladzina idzaktaaluu a’lannasi yastawfuun; waidza kaaluuhum awwazanuuhum yukhsiruun; ala yadhunnu ulaaika annahummab’utsun; liyawmin a’dhim; yaumayaquumunnaasu lirabbil a’lamin” (QS. Al Muthaffifiin : 1-5). Allah Swt berfirman : Celakalah orang yang berbuat dhalim dalam timbangan perdagangannya (Qs. Al-Muthaffifiin : 1). Kalau mereka yang belanja, mereka meminta timbangan itu seadil – adilnya, jangan sampai ada berat yang sampai mendhalimi. Jika mereka sendiri yang menjual maka mereka mengurangi timbangannya (Qs. Al-Muthaffifiin : 2), celakalah mereka, kata Allah Swt. Apakah mereka tidak mengira bahwa kelak akan berdiri di satu hari yang sangat dahsyat (Qs. Al-Muthaffifiin : 4-5). Hari yang sangat agung, hari dimana Allah Swt menjadikan manusia itu berdiri satu persatu menghadap-Nya, disaat itu betapa meruginya para pedagang yang berbuat dhalim. Kalau mendhalimi timbangan saja seperti itu, bagaimana mendhalimi penjual dengan penipuan.

Rasul saw menuntun kita kepada seindah – indah tuntunan, kepada semulia – mulia bimbingan dan inilah bimbingan Nabi kita Muhammad Saw. Dan Rasul saw sebaik – baik orang yang beramal. Ketika beliau saw meminjam kepada orang lain, mestilah beliau saw sendiri yang mengembalikannya atau dengan sebaik – baik cara. Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, bagaimana Rasul saw meminjam uang kepada seorang yahudi (seorang yang diluar Islam) maka orang yahudi itu, padahal sudah tahu bahwa Rasulullah saw itu adalah orang yang amanah masih meminta jaminan dan Rasulullah saw memberikan jaminan baju besinya. Untuk apa uang itu, untuk menjamu tamunya. Demikian indahnya budi pekerti Sayyidina Muhammad Saw.

Dan beliau saw adalah yang paling sempurna akhlaknya. Sehingga diriwayatkan didalam Shahih Bukhari, ketika beliau saw berjalan menemukan sebutir kurma yang terjatuh di tanah, seraya mengambilnya dan berkata “lawla antakuna shadaqah la..” kalau bukan takut karena ini kurma shadaqah (karena shadaqah tidak boleh dimakan oleh Rasul saw, namun boleh oleh muslimin lainnya) aku akan memakannya, kata Sang Nabi saw. Dari menghargai rezki yang ada di muka bumi yang asal muasalnya dari Allah. Ini hukumnya luqatah (barang temuan yang tidak berharga). Jadi kalau kita menemukan barang yang tidak ada harganya boleh diambil, tapi kalau barang yang berharga tidak boleh diambil dan waktu penantiannya adalah 1 tahun kalau barang itu barang berharga. Diambil, dipegang saja, dicari orang yang memilikinya atau diumumkan selama 1 tahun. Kalau 1 tahun tidak datang juga pemiliknya, boleh dipakai tapi kalau pemiliknya datang harus dikembalikan atau diganti dengan uang. Demikian hadirin – hadirat, barang temuan.

Ini kita keluar dari pembicaraan ini sudah sangat banyak laporan bahwa para pencopet selalu ikut hadir di majelis ini. Subhanallah!! Orang datang untuk niat berbuat baik dan kau (pencopet) datang untuk mendhalimi orang yang berbuat baik. Tidak terfikir di hati saya, di majelis mulia seperti ini ada orang yang datang dengan niat sengaja untuk mendhalimi dan berbuat jahat kepada orang – orang yang datang kepada keridhaan Allah Swt. Tidak terbayangkan dendamnya Allah di kehidupan mereka di dunia dan di akhirat. Semoga Allah melimpahkan kepada mereka hidayah, tidak terbayangkan kemarahan Allah dan kemurkaan-Nya terhadap mereka yang mendhalimi para tamu-Nya. Orang datang mengaji dan pulang tidak membawa handphone lagi, handphonenya lenyap karena sudah ada orang – orang tertentu yang ingin mengambil handphonenya. Subhanallah, tobatlah!! Wahai engkau yang berniat berbuat jahat di majelis ini karena bala dan musibah akan datang padamu, kemiskinan, kehancuran di dunia dan di akhirat. Semoga Allah memberikan kepada mereka hidayah.

Demikian Sang Nabi saw bersabda diriwayatkan didalam Shahih Bukhari. Rasul saw bersabda “akan datang satu masa kepada manusia ini dimana ia tidak perduli lagi apa – apa yang masuk kepadanya, Apakah dari hal yang halal atau dari hal yang haram”. Ia sudah tidak mau lagi bedakan, mana itu halal mana itu haram. Akan datang masa itu, kata Nabi Saw. Dan masa itu telah datang kepada kita. Hadirin – hadirat, inilah masa pembenahan bagi kita, inilah pemuda kita dan majelis kita yang selama ini Allah Swt memberikan Inayah selalu semoga kepada kita untuk semakin memakmurkan majelis – majelis kita, majelis – majelis mulia ini. Semoga Allah Swt semakin memakmurkannya, Amin Allahumma Amin. Dan menjadikan orang – orang yang hadir ini dalam kemakmuran dunia dan akhirat.

Diriwayatkan didalam Shahih Bukhari ketika bagaimana indahnya Sang Nabi saw memberikan tarbiyah kepada para sahabat dengan seindah – indahnya tuntunan. Abdullah bin Amr bin Ash alaihimaa ridhwanallah, sampai kabar kepada Sang Nabi saw bahwa Abdullah bin Amr bin Ash ini sepanjang malam shalat malam sambil membaca Alqur’an. Siang hari puasa, tiap hari ia lakukan seperti itu. Maka Rasul saw memanggilnya “apakah engkau betul (shalat sepanjang malam) di malam hari berapa banyak kau membaca Alqur’an?” ia berkata “aku khatam Alqur’an setiap malamnya, wahai Rasulullah”. “Lalu siang hari?”, “siang hari aku puasa setiap harinya wahai Rasulullah”. Rasul saw berkata “jangan kau perbuat!, bacalah Alqur’an 1 bulan sekali khatam (1 hari = 1 juz)” itu yang terbaik dan yang sunnah untuk kita. Orang – orang yang mempunyai kesibukkan dan lainnya disunnahkan untuk membaca 1 juz 1 hari bila mampu. Rasul saw mengajarinya, 1 bulan 1X khatam dan berpuasalah 3 hari setiap bulannya. Maka Abdullah bin Amr bin Ash berkata “Wahai Rasulullah, aku mampu lebih dari itu wahai Rasulullah”. Maka Rasul saw terlihat wajahnya berubah, sudah diberi saran malah didebat saran Sang Nabi saw. Maka Rasul saw berkata “kalau begitu 1 minggu 3 hari puasanya”, ia menjawab “ya Rasulllah aku bisa lebih dari itu”. Terus ia meminta dan meminta, sampai akhirnya Rasul saw berkata “kalau begitu 1 hari puasa 1 hari tidak, yaitu puasa Nabi Daud as, dan tidak ada yang lebih dari itu”. Maksudanya Rasul saw tidak memberi izin untuk puasa lebih dari puasa Nabiyullah Daud as yaitu sehari puasa sehari tidak puasa, besoknya puasa besoknya tidak puasa. Itu sudah puasa yang terbanyak bagi umat Nabi Muhammad Saw.

Sampai tak lama kemudian Rasul saw wafat dan sampai khilafah dan sampai Abdullah bin Amr bin Ash meriwayatkan hadits ini jauh setelah wafatnya Sang Nabi saw. Ia berkata “coba kalau aku terima saran Sang Nabi saw itu dari awal, jangan sampai tidak, apa artinya ibadahku yang sedemikian banyak kalau seandainya ibadahku itu menyinggung perasaan Rasulullah Saw”. Coba kalau dari awal aku terima saran Sang Nabi saw sehingga Sang Nabi saw gembira kepadaku, sehingga Sang Nabi saw menyayangiku karena menerima wasiatnya saw, coba itu maka jauh lebih berharga daripada ibadahku, yang ibadah – ibadah sunnahnya saw. Walau ia berjuang dengan puasa Nabiyullah Daud nya atau berjuang dengan amalan ibadah lainnya, belum tentu ia menemukan kesempatan menggembirakan hati Sang Nabi Muhammad Saw.

Hadirin – hadirat yang dimuliakan Allah,
Semoga Allah Swt melimpahkan Rahmat dan Keberkahan dalam perkumpulan ini, saya tidak berpanjang lebar menyampaikan tausiyah, mengingat Al Habib Aththas bin Muhammad bin Salim bin Hafidh semoga limpahan Rahmat dan Keberkahan kepada beliau. Saya juga tidak pantas berbicara disini menyampaikan tausiyah di hadapan beliau, akan tetapi karena perintah beliau dan kecintaan pada Nabi saw. Semoga Allah Swt mengangkat derajat kita setinggi - tingginya, semoga Allah memuliakan hari – hari kita, mengangkat derajat kita, menyingkirkan segala kesulitan kita dan menjauhkan kita dari musuh – musuh kita. Rabbiy lindungi kami dari segala kemunkaran, Rabbiy lindungi kami dari segala dosa, Rabbiy lindungi kami dari segala kesulitan, Rabbiy lindungi kami dari segala musibah, Rabbiy lindungi kami dari segala kejahatan, Rabbiy lindungi kami dari segala kemungkaran, Ya Rahman Ya Rahim Ya Dzaljalali wal ikram, Wahai Yang Maha Berhak dicintai, Wahai Yang Maha Suci, Wahai Yang Maha Luhur, Wahai Yang Maha Mengangkat keinginan untuk berbuat keji, angkat keinginan dari sanubari kami segala sifat yang hina, segala keinginan yang Kau murkai dan gantikan dengan hal – hal yang Kau ridhai.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Dikutip dari : Majlis Rasulullah SAW



Senin, 11 Mei 2009

Acara Khotmil Qur'an - Majlis Ta'lim AlHijrah

Hadirilah ... Hadirilah ... Khotmil Qur'an

Insya Allah akan dilaksanakan pada :
Hari/ Tanggal : Sabtu, 16 Mei 2009
Waktu : 19.30 s/d Selesai
Tempat : Jl. Kembang VII - Depan Balai Warga Rw. 03
Kelurahan Kwitang
Kecamatan Senen
Jakarta Pusat 10420
Penceramah : Al Habib Muhammad Ridho bin Yahya



PANPEL
Majlis Ta'lim Al-Hijrah

Kamis, 07 Mei 2009

Foto Habib Umar bin Hafidz

Do'a Nabi SAW Mohon Perlindungan Allah SWT

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ : كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ وَيَقُولُ :
إِنَّ أَبَاكُمَا كَانَ يُعَوِّذُ بِهَا إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ (صحيح البخاري


Dari Ibn Abbas ra anhuma, bahwa Nabi saw berdoa mohon perlindungan Allah untuk cucu beliau saw yaitu Hasan dan Husein, seraya bersabda : “Sungguh Ayahanda kalian (kakek moyang kalian yaitu Nabi Ibrahim as) meminta perlindungan Allah untuk Ismail dan Ishak (putra Nabi Ibrahim as yaitu Nabi Ibrahim dan Nabi Ishaq) dengan Doa : Aku berlindung Demi kalimat kalimat Allah kesemuanya, dari segala syaitan, dan segala racun, dan dari segala penyakit penyakit akal dan kegilaan” (Shahih Bukhari).

Selasa, 05 Mei 2009

Indonesia Bershalawat


Indonesia Bershalawat
Bersama Al Habib Hasan bin Ja'far Assegaf & As Sayyid Syaikh Muhammad Hisham Kabbani QS.
Sabtu Malam Minggu, 30 Mei 2009
Pkl. 20.00 WIB s/d Selesai
di Masjid Istiqlal, Jakarta Indonesia

Habib Hasan bin Ja'far Assega

Pimpinan Majlis Nurul Musthofa
Habib Hasan bin Ja'far Assegaf